Sungai membaurkan keluh kesahnya dengan laut.
Tinggal sunyi sendiri, bagai para liliput di fajar hari.
Ini jam bagi keberangkatan, O aku yang tinggal sepi.
Bungkul kuntum bunga beku menghujani hatiku.
O lorong runtuh, puing berkeping kapal karam.
Padamu yang perang dan yang terbang tersatu.
Darimu sayap-sayap pada lagu burung terbangkit.
Engkau menelan habis segalanya, seperti jarak.
Seperti laut, seperti waktu
O jauh dari segala, O terpencil dari segala.
Ini saatnya berangkat। O seorang telah disiakan!
Sajak Pablo Neruda
No comments:
Post a Comment