Jika kesempatan itu masih pun ada, akankah mungkin kita bersatu? Walau nyata adanya kita tau jika mustahil air tawar dan air garam bertemu? Haruskah berakhir? Jika memang, inikah saatnya? Kenapa pertanyaan tak berjawaban yang kian banyak ketimbang kepastian?
Bosan! Itukah jawabannya? Sudahlah! Kita bahas yang pasti-pasti saja! Seperti hidup misalnya! Apakah perkara hati bukan perkara hidup? Benarkan? Kenmanapun kata kubawa hanya berakhir pada sebuah pertanyaan baru yang tak berkesudahan karena tak menyisakan jawaban.
No comments:
Post a Comment